Las SMAW yang biasa disebut las stik atau las listrik tidak
semua orang bisa menggunakannya, meskipun kelihatannya mudah.Namun dengan
mengikuti prosedur dan cara berikut ini mudah-mudahan bisa membantu Anda yang
mau belajar mengelas dan menjadi welder profesional.
Selain itu artikel ini juga membahas mengenai
komponen-komponen maupun segala hal yang berkaitan dengan pengelasan
SMAW.Semoga bisa menambah wawasan.
Teknik las SMAW merupakan modal dasar untuk menjadi welder
(tukang las) profesional.Sebelum menjadi welder argon,welder SCAW (MIG),welder
kombinasi maupun welder bawah laut semua berawal dari welder SMAW dulu.Apakah
gak ada langsung jadi welder argon? Ada,tapi itu berarti welder
'karbitan',malu dong kalau welder argon tidak bisa las stik / smaw.
Untuk menjadi welder profesional baik welder smaw,welder
argon dan lain-lain bukanlah hal mudah,butuh waktu dan proses yang
panjang.Selain minat dan bakat, dibutuhkan ketelatenan,belajar pada yang senior
dan usaha yang terus menerus hingga mencapai hasil sesuai standar pengelasan
yang ditentukan.Faktor lainnya adalah jalin relasi yang baik dengan orang
lingkungan proyek dan orang yang seprofesi.
PENGERTIAN LAS SMAW
Apa itu las SMAW?
Las SMAW yang berasal dari kata Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000 sampai 4500 deg. celcius.
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan mencairkan elektrode dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk logam lasan (weld metal).
Untuk menghasilkan busur yang baik dan konstan tukang las harus menjaga jarak ujung elektroda dan permukaan material dasar tetap sama. Adapun jarak yang paling baik adalah sama dengan diameter elektroda yang dipakai,misalnya kawat las (elektroda) 3,2 mm maka jarak yang baik antara material dasar dengan ujung elektroda adalah sekitar 3 mm juga.
JENIS POLARITY PENGELASAN SMAW
Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh
dari mesin menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis mesin
yaitu:
Mesin dengan arus bolak balik (AC)
Mesin dengan arus searah (DC)
Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)
Mesin arus bolak balik(AC) cukup dengan transformator.
Sedangkan pada mesin arus (DC) dilengkapi dengan komponen yang merubah sifat arus bolak balik (AC) menjadi arus searah yaitu dengan generator listrik. Karakteristik electric effeciensinya 80-85%. Pada mesin kombinasi antara AC dan DC dilengkapi dengan transformator dan rectifier,dimana rectifier ini mempunyai fungsi untuk meratakan arus.
Pada proses pengelasan smaw arus AC (Alternating Current), voltage drop tidak di pengaruhi panjang kabel, kurang cocok untuk arus yang lemah, tidak semua jenis elektroda dapat dipakai.Secara teknik arc starting lebih sulit terutama untuk diameter elektrode kecil. Arus ini menghasilkan pengelasan yang kasar, sehingga kurang cocok di pakai.Biasanya banyak di pakai pada saat di lapangan.
Sedangkan pada proses pengelasan smaw arus DC (Direct Current), voltage drop sensitif terhadap panjang kabel sependek mungkin, dapat dipakai untuk arus kecil dengan diameter electroda kecil, semua jenis elektrode dapat dipakai, arc starting lebih mudah terutama untuk arus kecil, Mayoritas industry fabrikasi menggunakan polarity DC khususnya untuk pengelaan Carbos steel.
Pada prinsipnya DC polarity pada pengelasan smaw dibagi kedalam dua bagian yaitu polarity DCEP dan Polarity DCEN
1. Polarity DCEP (Reversed Polarity)
Cara kerjanya material dasar disambungkan dengan kutub
negatif (-) dan elektrodenya dihubugkan dengan kutup positif (+) dari mesin las
DC, sehingga busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan
berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar.
Cara ini akan menghasilkan pencairan elektrode lebih banyak
sehingga hasil las mempunyai penetrasi dangkal.
2. Polarity DCEN (Straight Polarity)
Prinsip dasarnya material dasar atau material yang akan
dilas dihubungkan dengan kutub positif (+)dari Travo, dan elektrodenya
dihubungkan dengan kutub negatif (-) pada travo las DC.
Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar, yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda. .
KOMPONEN-KOMPONEN LAS SMAW
Perlengkapan yang diperlukan untuk proses pengelasan SMAW adalah peralatan yang paling sederhana dibandingkan dengan proses pengelasan listrik yang lainnya. Adapun perlengkapan las smaw adalah :
Transformator DC/AC
Kabel massa dan kabel elektroda
Holder dan klem massa
Elektroda
Connectors
Palu cipping
Sikat kawat dan alat perlindungan diri yang sesuai.
Berikut uraian mengenai komponen-komponen Las SMAW
1. Sumber Tegangan (power source)
Sumber tegangan diklasifikasikan sebagai mesin las AC dan mesin las DC, mesin las AC biasanya berupa trafo las, sedangkam mesin las DC selain trafo juga ada yang dilengkapi dengan rectifier atau diode (perubah arus bolak balik menjadi arus searah) biasanya menggunakan motor penggerak baik mesin diesel, motor bensin dan motor listrik. mesin las DC, saat ini banyak digunakan mesin las DC karena DC mempunyai beberapa kelebihan dari pada mesin las AC yaitu busur stabil dan polaritas dapat diatur. mesin las AC yang menggunakan transformator atau trafo las.
2. Kabel masa dan kabel elektoda (ground cable and electrode cable)
Kabel masa dan kabel elektroda berfungsi menyalurkan aliran
listrik dari mesin las ke material las dan kembali lagi ke mesin las. Ukuran kabel
masa dan kabel elektroda ini harus cukup besar untuk mengalirkan arus listrik,
apabila kurang besar akan menimbulkan panas pada kabel dan merusak isolasi
kabel yang akhirnya membahayakan pengelasan.
3. Holder (penjepit elektroda) dan claim masa
Pemegang elektrode berguna untuk mengalirkan arus listrik
dari kabel elektrode ke elektrode serta sebagai pegangan elektrode sehingga
pengelas tidak merasa panas pada saat mengelas. Klem masa berguna untuk
menghubungan kabel masa dari mesin las dengan material biasanya klem masa
mempunyai per untuk penjepitnya. Klem ini sangat penting karena apabila klem
longgar arus yang dihasilkan tidak stabil sehingga pengelasan tidak dapat
berjalan dengan baik.
4. Elektroda
Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh lapisan
flux yang berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam
dari kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluk berguna juga untuk
membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara
sekelilingnya. Lapisan elektrode ini merupakan campuran kimia yang
komposisisnya sesuai dengan kebutuhan pengelasan. Menurut AWS (American Welding
Society ) elektrode diklasifikasikan dengan huruf E dan diikuti empat atau lima
digit sebagai berikut E xxxx (x) ,contohnya E 6010, E 6013, E 7018 dan lain-lain.
5. Palu las dan sikat kawat (chipping hammer and wire brush)
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan kerak
las pada logam Ias (weld metal) dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada
daerah las an.Berhati-hatilah membersihkan kerak Ias dengan palu Ias karena
kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya. Jangan
membersihkan kerak las sewaktu kerak las masih panas/merah.
Sikat kawat dipergunakan untuk : membersihkan benda kerja
yang akan dilas dan membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh
pukulan palu las.
PROSEDUR PENGELASAN YANG BAIK
1. Pemilihan jenis elektroda
Pilih elektroda yang tepat mulai dari kuat tarik, jenis
material, dan jenis coatingnya agar matching/sesuai dengan material yang
akan di las.
2. Pemilihan diameter alektroda
Pemilihan diameter dipertimbangkan berdasarkan type
elektroda, posisi pengelasan, joint desain, ketebalan material, dan skill dari
weldernya. Diameter elektroda/kawat las yang umum dipakai di proyek konstruksi
adalah ukuran 2,6mm dan 3,2mm kadang pakai 4,0mm jika materialnya cukut
tebal.
3. Pemakaian arus yang tepat
Pada pengelasan smaw sangat berpengaruh terhadap hasil lasan
, jika arus terlalu besar maka elektroda akan terlalu cepat meleleh dan
susah di kontrol, jika arus terlalu rendah maka hasil pengelasan akan menumpuk
dan tak beraturan.
4. Arc length yang tepat dan konsisten
Pada pengelasan smaw jika arc length terlalu tinggi maka
akan terjadi large globule sehingga akan terjadi banyak spatter saat mengelas,
dan bisa terjadi porosity jika arc length yang terlalu pendek maka akan
terjadi panas yang berlebih sehingga menghasilkan deep penetration dan bisa
menyebabkan base metal jebol( blow hole ).
5. Travel speed yang tepat
Jika travel speed terlalu tinggi maka logam cair akan cepat
membeku dan weld bead akan rendah, kotoran dan gas akan terjebak dan bisa
menimbulkan cacat las, jika terlalu lambat weld bead terlalu tinggi dan
lebar dan hasil pengelasan akan berkerut.
6. Sudut pengelasan yang tepat
Pada pengelasan smaw sudut elektroda sangat penting,
terutama pada saat pengelasan fillet dan groove sambungan yang dalam. apabila
sudut pengelasan yang kurang tepat dapat mengakibatkan undercut, dll.
biasanya sudut yang di pakai 70-80 derajat
7. Ayunan elektroda ( welding manipulation) yang benar.
Karena setiap elektroda memiliki karakteristik ayunan yang
berbeda-beda welding manipulation pengelasan smaw berdasarkan : type
elektroda, desain sambungan, posisi pengelasan dan pengalaman dari welder itu
sendiri.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LAS SMAW
Keuntungan dari pengelasan SMAW :
Biaya awal investasi rendah
Secara operasional handal dan sederhana
Biaya material pengisi rendah
Filler Metal / Material pengisi dapat bermacam-macam
Pengelasan dapat di pakai di semua material
Dapat dikerjakan pada ketebalan Material berapapun
Pengelasan SMAW sangat cocok di pakai pada pengelassan di
lapangan karena fleksibilitassnya tinggi.
Kekurangan dari pengelasan SMAW:
Lambat, dalam penggantian elektroda
Terdapat slag yang harus dihilangkan
Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus yaitu
harus di panaskan sebelum di gunakan
Efisiensi endapan rendah dan rentan terjadi cacat las,
porisity dan slag inclusion.
berikut saran video untuk prosedur pengoperasian LAS SMAW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar